PEREMPUAN PENGAWAS CAKAP LITERASI DIGITAL; STRATEGI MENANGKAL HOAKS MENJELANG PEMILU 2024
|
Bawaslu Kota Jakarta Barat,- Cakap literasi digital khususnya dalam kepemiluan sangat diperlukan. Menjelang pelaksanaan pemilu dan pemilihan 2024 tentunya hoaks menjadi marak dan diprediksi akan selalu ada. Hal ini dapat terjadi mengingat teknologi membuat semua orang dapat berbagi dan menyebarkan berita dengan mudah dan cepat. Belum lagi adanya luapan informasi bisa membuat masyarakat jadi kurang kritis dan tergesa-gesa dalam menerima kabar tersebut tanpa memastikan kebenarannya terlebih dulu. Sehingga masyarakat rentan mempercayai hoaks.
Salah satu kemampuan literasi digital yang harus dimiliki perempuan pengawas pemilu adalah bersikap dan berpikir kritis dalam menyaring informasi. Harapannya dengan kemampuan ini mereka mampu membedakan antara informasi yang benar atau yang hoaks. Ketika perempuan khususnya yang menjadi pengawas pemilu dibekali dengan pelatihan literasi yang baik, mereka dapat menjadi agen yang mencegah dan memerangi penyebaran hoaks pada pelaksanaan pemilu dan pemilihan 2024.
Berkaca pada latar belakang tersebut, Bawaslu Jakarta Barat mengadakan diskusi dalam bentuk Ruang Perempuan Pemilu dan Pengawasan Partisipatif (RP4) Episode ke-6 dengan tema "Perempuan Pengawas Cakap Literasi Digital". Selain dihadiri oleh kalangan internal Bawaslu, kegiatan ini juga melibatkan pegiat pemilu, kobra pemilu serta kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini dibuka oleh Syukur Yakub. Dalam sambutannya Syukur menyampaikan pentingnya literasi digital dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas kedepannya. Kordiv Hukum, Humas dan Data Informasi Bawaslu Jakarta Barat ini juga menyampaikan bahwa kedepan perlu diadakan kegiatan serupa.
Kordiv SDM dan Organisasi Bawaslu Jakarta Barat, Fitriani menyampaikan dalam pengantar diskusi terkait perlunya peningkatan kapasitas SDM pengawas pemilu khususnya perempuan yang seringkali menjadi objek hoaks karena dianggap lemah dalam mengakses informasi.
"Kedepan secara internal, Fitri harap RP4 dapat menjadi wadah yang mampu meningkatkan kapasitas SDM khususnya SDM pengawas pemilu perempuan yang perlu memperkaya khazanah keilmuwan terkait pemahaman literasi digital. Kehadiran pengawas pemilu perempuan yang cakap literasi digital diharapkan memiliki akses komunikasi publik terkait pemilu dan kedepan Bawaslu Jakarta Barat akan terus melakukan upaya peningkatan kapasitas pengawas pemilu perempuan dalam hal ini," Tambah Alumni Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini.
Lebih lanjut, Fitri menegaskan ketika perempuan khususnya yang menjadi pengawas pemilu dibekali dengan pelatihan literasi yang baik, mereka dapat menjadi agen yang mencegah dan memerangi penyebaran hoaks pada pelaksanaan pemilu dan pemilihan 2024.
Hadir narasumber yaitu Insan Purnama yang memaparkan terkait upaya mencegah isu-isu hoaks dalam media sosial yang seringkali menjadi masalah menjelang pemilu. "Informasi yang tersebar dimedia sosial mendapatkan reaksi emosional dari pembacanya. Perlu beberapa langkah untuk mencegah informasi hoaks meluas. Berpikir analitis adalah upaya yang perlu dilakukan," Ungkapnya pada kegiatan diskusi RP4 Episode 6, Senin (27/6/2022).
Pen: Mel
Dok: Humas Bawaslu Jakarta Barat