Lompat ke isi utama

Berita

Ngopi Bawaslu Episode 17; Pemilu, Pemuda dan Refleksi Kemerdekaan

Bawaslu Kota Jakarta Barat,- Dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia ke-77 Bawaslu Kota Jakarta Barat menyelenggarakan acara bersifat daring yaitu Ngopi Bawaslu dengan tema "Pemilu, Pemuda dan Refleksi Kemerdekaan" (19/08/22).

Acara tersebut menghadirkan 4 narasumber yang berasal dari Bawaslu Kota Jakarta Barat dan berbagai organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) tingkat Kota Jakarta Barat yaitu Ketua Anshor Kota Jakarta Barat (Muhammad Muhadzah), Ketua KNPI Kota Jakarta Barat (Jordiansyah Abdullah), Ketua Karang Taruna Kota Jakarta Barat (M. Arif Arachman).

"Partisipasi pemuda dalam pengawasan partisipatif memiliki peran besar diantaranya adalah 90% laporan pelanggaran pemilu dilaporkan langsung ke Bawaslu Kota Jakarta Barat oleh para pemuda dengan rentang usia 17-50 rahun" ujar Abdul Roup dalam memberikan sambutannya.

Koordiv Pengawasan Bawaslu Kota Jakarta Barat (Ahmad Zubadillah) juga sepakat dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Abdul Roup, "Pemuda itu berani dalam mengeluarkan pendapat, berani mengisi peluang dalam berpatisipasi dalam politik. Ada pemuda yang mengisi ke partai politik, penyelenggara (KPU, Bawaslu dan DKPP) dan aktif mengawasi tahapan pemilu melalui organisasi maupun personal serta menjadi pemantau pemilu" .

Pada pemateri pertama diisi langsung oleh Fitriani, kordiv SDM dan Organisasi. beliau menyampaikan tentang refleksi kemerdekaan RI dan peran pemuda dalam kemerdekaan ri. "Pemuda menjadi bagian penting yang mendorong proklamasi kemerdekaan melalui  peristiwa rengasdengklok.  Peran pemuda dalam pelaksanaan proklamasi kemerdekaan indonesia adalah dengan mengamankan presiden dan wakil presiden republik indonesia dengan tujuan agar tidak diperalat atau dipengaruhi oleh pihak jepang dan sekutu dalam memproklamasikan indonesia" ujar lulusan S2 pendidikan sejarah UNJ.

Pemuda juga menjadi bagian terpenting dalam pemilu yaitu menjadi pengawas di lingkungan bawaslu (bawaslu kota-panwascam-panwaskel-pengawas tps/ptps), pemantau pemilu dan skpp. "Pemuda menjadi bagian dari pengawasan partisipatif dengan cara memberikan informasi awal terjadinya dugaan pelanggaran pemilu, menjadi pelapor terhadap terjadinya dugaan pelanggaran pemilu, mencegah hoax, ujaran kebencian dan pemaksaan pandangan politik kepada orang lain dan menjadi pemilih yang cerdas (memahami pilihan berdasarkan 3 pendekatan yakni: psikologis, sosiologis dan pilihan rasional)" pungkas Fitri.

Dalam pemaparannya, Muhammad Muhadzah menjelaskan peran pemuda dalam pemilu sangat penting karena pemuda selalu berbicara tentang masa depan dan pemilu sangat memberikan peran yang besar terhadap kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia.

Disamping itu ketua KNPI Jakarta Barat juga memberikan pendapat yang sama terkait pemuda dan pemilu di Indonesia. "Pemilu di Indonesia ini merupakan pemilu yang bukan memberikan tetapi pemilu yang mendapatkan. Pemilu untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang berasal dari pilihan rakyat" ujar Jordiansyah Abdullah.

 "Ada pesan partai politik dalam proses demokrasi dalam hal ini partai politik sudah membuat pendidikan politik dengan memberikan pemahaman dan pencerahan terkait pendidikan politik. Hal ini akan berdampak pada meningkatkan partisipasi para pemuda khususnya perempuan dalam berpatisipasi menjadi peserta pemilu, penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu" pungkas Arif Ketua Karang Taruna Jakarta Barat sekaligus mantan PPK Kecamatan Kalideres.

Pen: YM

Tag
Uncategorized