TO BE A GOOD PUBLIC SPEAKER, BAWASLU MENGGELAR PELATIHAN PUBLIC SPEAKING
|
Bawaslu Kota Jakarta Barat,- Menjadi seorang public speaker yang handal merupakan impian seorang publik figure. Seorang public figure tidak hanya melulu soal artis, tetapi juga bisa menjadi pusat perhatian dalam masyarakat. Dalam hal ini Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu akan menjadi menjadi pusat perhatian masyarakat dalam hal penyampaian pesan terkait kinerja pengawasan, pencegahan dan penindakan pelanggaran pemilu. SDM Bawaslu dituntut menjadi seorang public speaker yang handal agar bisa menyampaikan pesan materi terkait pengawasan partisipatif dan pencegahan kepada masyarakat umum. Untuk menjadi seorang public speaker yang handal dibutuhkan pengalaman dan pelatihan yang rutin guna mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seorang SDM Bawaslu.
Dengan ini Bawaslu Kota Jakarta Timut menyelenggarakan "Pelatihan Public Speaking". Acara tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 10 Maret 2022. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Jakarta Timur, Siti Rahma selaku Kordiv. SDM dan Organisasi Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, seluruh staff Bawaslu Kota Jakarta Timur, perwakilan staff SDM dan Organisasi dari seluruh Bawaslu Kab/Kota se-Provinsi DKI Jakarta.
Acara pelatihan public speaking dimulai dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Sakhroji selaku Ketua Bawaslu Kota Jakarta Timur. Beliau menyampaikan "Pelatihan public speaking ini sangat penting dilakukan karena kita sebagai lembaga publik yang melayani pelayanan dalam hal pengawasan pemilu dan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat khususnya dalam hal penyampaian undang-undang terkait pemilu".
Acara selanjutnya yaitu sambutan Siti Rakhma ia berpesan kepada seluruh peserta tentang pentingnya melakukan komunikasi dengan baik "Bahwa kita sebagai pengawas pemilu harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat karena pada saat kita sudah memasuki tahapan pemilu nanti kita akan berhadapan langsung masyarakat mulai dari peserta pemilu, wartawan dan masyarakat umum. Komunikasi ini penting karena ada penyampaian pesan dari kita kepada orang lain dan kita sebagai lembaga Bawaslu harus bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat terkait pentingnya pengawasan partisipatif masyarakat dalam setiap tahapan pemilu" ujar perempuan yang dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tak lupa juga ada pesan penting yang disampaikan oleh Tami Widi Astuti, "sebagai public speaker kita harus memahami materi yang akan disampaikan kepada masyarakat terlebih dahulu dan biasanya tanpa kita sadari kita bisa lupa ketika akan menyampaikan sesuatu hal kepada khalayak umum karna kita tidak tahu cara menjadi public speaker yang baik. Dengan terselenggaranya pelatihan public speaking ini saya berharap seluruh peserta yang hadir hari ini dapat menjadi public speaker yang baik" ujar perempuan yang pernah aktif di Fatayat NU.
Acara pelatihan public speaking ini dihadiri oleh seorang narasumber yang berkompeten dan berpengalaman dalam hal public speaking, beliau adalah Harsono Hadi seorang professional public speaker, fasilitator, professional coach dan juga penulis buku "jangan lupa bahagia". Dalam materinya beliau berpesan ilmu public speaking ini sangat penting untuk kita pelajari karena kita sebagai manusia sosial akan melakukan komunikasi dengan orang lain. Public speaking tidak hanya kita lakukan pada saat kita berbicara dengan khalayak umum atau didepan orang banyak tetapi juga pada saat kita berkomunikasi dengan 1 orang saja juga sudah termasuk public speaking. Terkadang pada saat kita melakukan komunikasi terdapat beberapa kendala yang kita hadapi salah satunya adalah nervous, grogi, lupa pesan yang akan kita sampaikan. Untuk menghilangkan rasa nervous dan grogi pada saat berkomunikasi di depan khalayak umum bisa diatasi dengan cara teknik pranayama atau penafasan dengan metode 4, 7, 8 yang artinya tarik nafas selama 4 detik melalui hidung, tahan nafas selama 7 detik dan buang nafas selama 8 detik melalui mulut serta tak lupa untuk bersikap tenang dan rileks. "Terdapat 3 bagian tubuh yang penting dalam hal berkomunikasi dengan orang lain yaitu mata, mulut dan tangan. Hal wajib yang harus kita lakukan dalam berkomunikasi yaitu kita harus melakukan eye contact, memberikan kekuatan atau power pada suara kita, dan lakukan gerakan tangan untuk meyakinkan lawan bicara kita" ujar mas Hars seorang aktivis HMI.
Pen: Yuliana
Dok: Humas Bawaslu Jakbar
