Podcast Sebagai Alternatif Program Yang Menggali Materi Tentang Kepemiluan Dan Pengawasan Pemilu
|
Jika di tahun 2021 Bawaslu Jakarta Barat berhasil melakukan capaian terkait beberapa inovasi program di tengah tantangan Pandemi Covid-19. Sejumlah 16 materi Podcast berhasil dirilis menjadi salah satu program alternatif berbasis non anggaran. Podcast Bawaslu Jakarta Barat adalah program yang berupaya menggali materi pemilu dan pengawasan pemilu secara mendalam. Pendalaman pembahasan ini menyertakan narasumber yang berasal dari internal Bawaslu, KPU, stakeholders, Pengiat pemilu, organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat lainnya. Program Podcast diharapkan memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat. Dampak positif yang dapat mewujudkan kondisi di mana masyarakat dapat lebih memahami pemilu dengan segenap kompleksitas tahapan pemilunya, mengenal bentuk pelanggaran pemilu beserta potensi kemunculanya, mendeteksi varian atas kerentanan pemilu, dan mengenalkan Bawaslu secara fungsi maupun perannya sebagai Pengawas Pemilu.
Materi yang telah berhasil dirilis oleh chanel Youtube Bawaslu Jakarta Barat antara lain adalah: Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Dalam Managerial Sumber Daya Manusia, Refleksi Hari Kartini di Tengah Pandemi Covid-19, Dari Pemantau Pemilu Menjadi Penyelenggara Pemilu, Paparan Divisi Teknis KPU Jakarta Barat, Menjawab Tantangan Pemilu 2024 di Wilayah DKI Jakarta, Perjalanan Karir Kepemiluan Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, Tantangan Pemilu 2024 Perspektif Organisasi Perempuan (Muslimat NU Jakarta Barat), Tantangan Pemilu 2024 Perspektif Organisasi Perempuan (Fatayat NU Jakarta Barat), Mengenal Lebih Dekat Anggota KPU Jakarta Barat, Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu, Testimoni Peserta SKPP Daring Jakarta Barat, Tantangan Pemilu 2024 Perspektif Organisasi Masyarakat (FKDM), Penanganan Pemilu dan Peran Gakkumdu, Tantangan Pemilu 2024 Perspektif Partai Politik, Bincang Santai Bersama Alumni SKPP Tahun 2021, Mengenal Lebih Dekat Koordiv Hudatin Bawaslu Jakarta Barat, Koordinasi Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif dan Mengenal Lebih Dekat Koordiv SDM Bawaslu DKI Jakarta.
Durasi Podcast sendiri diatur selama 15-50 menit, ini sengaja diformulasikan jauh lebih komunikatif, ringan dan singkat. Hasil dari rilis atas program tersebut ditayangkan di chanel Youtube Bawaslu Jakarta Barat. Harapanya publik yang terbiasa intensif untuk mengakses media sosial seperti Youtube akan tertarik dan menyerap materi tersebut. Kemudian di tengah maraknya konten-konten yang terbiasa diakses publik melalui media sosial Youtube, hasil rilis podcast diharap menjadi salah satu yang dapat diminati untuk diakses masyarakat.
Menjadi tantangan tersendiri bagi Bawaslu Jakarta Barat, atas fakta bahwa rendahnya angka prosentase jumlah peminatan masyarakat terhadap isu-isu kepemiluan maupun pengawasan pemilu. Hal ini terlihat dari evaluasi hasil akses masyarakat terhadap seluruh jaringan media sosial Bawaslu Jakarta Barat pada chanel media sosial Youtube, Instagram, Twitter dan Facebook di tahun 2021. Evaluasi tersebut menunjukkan rendahnya peminatan masyarakat terhadap isu pemilu dan pengawasan pemilu. Berdasarkan hal tersebut, Bawaslu Jakarta Barat tetap beroptimis untuk terus mensosialisasikan pemahaman soal pemilu dan pengawasan pemilu kepada halayak umum melalui bentuk inovasi dan formulasi programnya.
Pada tahun 2022, di awal Februari menjelaskan soal kondisi masyarakat Indonesia yang masih dihadapkan pada masa kritis pandemi Covid-19 dengan varian baru Omicron mulai akhir Januari hingga sekarang. Peningkatannya menjadi level 2, didasari pada meningkatnya jumlah kasus didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri yang terpapar. Untuk menjawab tantangan ini, Bawaslu Jakarta Barat akan meneruskan beberapa program alternatifnya. Program alternatif seperti podcast akan diformulasikan lebih berbeda kedepan, mulai dari menghadirkan narasumber yang pernah terlibat dalam pemilu 2019 dan pilkada DKI 2017 lalu, kemudian unsur pemuda dan mahasiswa yang telah terlibat dalam (SKPP) Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. Dengan membidik unsur milenial, program ini lebih dapat menyentuh sasarannya secara segmentasi yakni kaum milenial yang memiliki kecenderungan tinggi dan intens mengakses media sosial.
Pen: Fitriani Djusuf
Editor: Mel