REFLEKSI HARI KARTINI DI TENGAH PANDEMI COVID-19
|
Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional di Indonesia. Perempuan asli tanah Jawa ini merupakan pelopor pendidikan bagi kaum perempuan pada masanya. Pendidikan bagi Kartini diibaratkan seperti membuat pencerahan bagi bangsa khususnya kaum perempuan yang pada saat itu jelas mengalami ketidakadilan. Perempuan dimasa Kartini jarang sekali ada yang mengenyam bangku pendidikan. Mayoritas dari mereka berakhir di sumur, kasur dan dapur. Andaikata saat itu Kartini tidak memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, mungkin saja hingga kini perempuan di Indonesia masih sedikit yang mengenyam pendidikan.
Melihat perjuangan Kartini maka patutlah kita sebagai kaum perempuan melanjutkan perjuangan Kartini dalam berbagi peran dalam ranah publik. Salahsatunya dengan berpartisipasi dalam mewujudkan demokrasi yang berkeadilan di Indonesia. Perempuan berjuang sebagai pengawal demokrasi baik sebagai penyelenggara pemilu maupun pemantau pemilu. Perempuan memiliki sikap lemah lembut yang akan mewarnai dinamika pemilu di Indonesia. Di wilayah Jakarta Barat, terdapat sosok Kartini masa kini yang berperan dalam ranah kepemiluan khususnya pengawas pemilu. Kartini tersebut ialah Fitriani M.Pd. Beliau merupakan Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi Bawaslu Jakarta Barat.
Pada podcast kali ini, Fitri menyampaikan ranah juang perempuan yang digagas oleh Dewi Sartika, Cut Nyak Dien serta Kartini. Dalam makna Habis Gelap Terbitlah Terang, Fitri menyampaikan bahwa ini adalah bentuk refleksi Kartini melihat dinamika permasalahan humanis dan sosial dimasyarakat kala itu. “Pada saat itu secara fakta, Kartini dihadapkan pada realitas sosial budaya Jawa yang agraris, sentralistis dan patriarki,” ujarnya. Salahsatu poin penting yang diusung oleh Kartni adalah Pendidikan. “Pendidikan sebagai alat untuk melepaskan penindasan dan bagian dari kesetaraan antara perempuan dan laki-laki,” tambahnya.
Sebagai pemimpin perempuan satu-satunya, Fitri dituntut untuk tetap professional dan loyal pada pekerjaannya. Fitri dikenal sebagai pemimpin yang tegas dalam mengambil keputusan. Konsistensinya dalam menjaga integritasnya sebagai pengawas pemilu tidak diragukan. Hal ini yang membuat ia layak mengemban amanah sebagai pengawas pemilu di tingkat kota Jakarta Barat. Bagi Fitri, situasi pandemi covid-19 yang tengah melanda negeri ini bukanlah suatu penghalang dalam meneladani dan meneruskan perjuangan Ibu Kartini. Sekali lagi, yang perlu diingat, substansi utama peringatan Hari Kartini bukan terletak pada kemeriahan perayaannya, tetapi pada tindakan konkret yang bisa dilakukan untuk melanjutkan perjuangan kesetaraan, khususnya perihal gender di masa kini.
Pen: Mel
Editor: YM