REFLEKSI 2020 DAN OUTLOOK 2021
|
Jakarta, Bawaslu Provinsi DKI Jakarta mengadakan refleksi kegiatan 2020 dan outlook 2021. Kegiatan ini diselenggarakan di Millennium Hotel pada hari Selasa tanggal 30 Maret 2021 yang melibatkan Bawaslu Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta serta beberapa wartawan yang hadir. Koordinator divisi (kordiv) Humas dan Hubal Provinsi DKI Jakarta Ibu Khofifah (bu Opie) membuka acara sekaligus memberikan sambutan dan menjelaskan tiga hal yang akan diskusikan pada hari ini yaitu refleksi tahun 2020, evaluasi atau catatan di tahun ini dan harapan di tahun 2021.
Secara garis besar ada tiga hal yang menjadi indikator atau aspek dalam menyusun strategi 2020 dan 2021, yaitu quantity, quality dan sustainability. Bu Opie juga mengharapkan kehumasan di 2021 dalam diskusi kali ini, dimana ide-ide cemerlang keluar dari bawaslu kab/kota yang bisa kita dapat menemukan sebuah konsep bagaimana membuat sesuat hal yang menarik berbasis digital atau teknologi.
Maksud dan tujuan dalam mengikuti kegiatan ini adalah mereview kembali hasil kinerja bawaslu kab/kota dan akan di presentasikan dalam forum diskusi kali ini. Kegiatan-kegiatan yang sudah di lakukan Bawaslu Kab/Kota. Di bawah Kordiv Hukum, Humas dan Data Informasi Bawaslu Kota Jakarta Barat. Bapak Syukur Yakub menyampaikan beberapa point yang sudah di lakukan Bawaslu Kota jakarta Barat salah satunya penerbitan media.
Dalam kegiatan penerbitan media, Bawaslu Kota Jakarta Barat sudah melaksanakan dua kali penerbitan buletin baik itu buletin cetak dan e-buletin “Wajah Demokarasi” dengan tema edisi pertama Bahaya Poltik Uang bagi Keberlangsungan demokrasi dan edisi kedua Penawasan partisiatf ; Sinergi Bawaslu dan Masyarakat Mengawal Demokrasi.
Refleksi kegiatan 2020 dan Outlook 2021 mengundang narasumber dari asisten Staf khusus Presiden, GNLD SIBERKREASI Romzi Ahmad yang menyampaikan tentang demokrasi digital. Demokrasi digital dapat didefinisikan sebagai pengejaran dan praktik demokrasi dalam pandangan apapun menggunakan media digital dalam komunikasi politik online dan offline (Jan A.G.M. van Dijk). Romzi juga menjelaskan langkah tata kelola digital (Digital Governance Steps) dimana adanya kehadiran digital, website yang simple, layanan online serta tata kelola bersama/ Shared Governance.
Penulis: NR
Editor: WG