Perdana ! Bawaslu Kota Jakarta Barat Meluncurkan Program Unggulan Perempuan Pemilu dan Pengawasan Partisipatif (RP4)
|
Bawaslu Jakarta Barat,- Bawaslu Kota Jakarta Barat kembali menunjukkan kreativitas tanpa henti untuk mengedukasi masyarakat luas lewat program baru bertajuk Perempuan Pemilu dan Pengawasan Partisipatif. Program bincang-bincang yang memanfaatkan aplikasi zoom meeting disambut oleh Oding Junaidi selaku Ketua Bawaslu Kota Jakarta Barat yang mengungkapkan bahwa keterlibatan perempuan di dalam lembaga kepemiluan sangat penting sebagai bentuk perwujudan undang-undang.
Endang Istianti selaku Anggota KPU Kota Jakarta Barat yang merupakan salah satu narasumber mengungkapkan sudah saatnya kaum perempuan lebih memilih pemimpin perempuan agar jika terpilih nantinya akan lebih mendukung dan memfasilitasi kepentingan perempuan saat membuat kebijakan dalam bentuk undang-undang atau peraturan pemerintah. Namun tentunya saat memilih pemimpin perempuan tetap harus melihat visi, misi, dan latar belakang agar pemimpin perempuan yang terpilih memang pemimpin berkualitas dan amanah. Pemilih perempuan jangan juga menjadi sasaran kampanye sembako, harus cerdas dan dapat melaporkan ke Bawaslu jika menemukan hal tersebut di sekitarnya. Perempuan haruslah menjadi penggerak demokrasi untuk keluarga dan komunitasnya.
Fitriani selaku Anggota Bawaslu Kota Jakarta Barat yang menjadi narasumber kedua mengungkapkan PTPS di tahun 2019 sudah memenuhi keterwakilan 30% perempuan yaitu 56%. Namun untuk Panwas Kelurahan hanya 23% dan untuk Panwas Kecamatan bahkan 21% perempuan. Keterwakilan perempuan di DPR RI mencapai sejarah tertingginya pada tahun 2019 sebanyak 118 orang. Dalam rangka memotivasi perempuan untuk ikut ambil bagian dalam alur kepemiluan maka Bawaslu Kota Jakarta Barat mengadakan program unggulan ini agar semakin meningkatkan partisipasi kaum perempuan di pemilu 2024 mendatang. Dalam acara ini salah satu peserta adalah Sarah Agustina yang menanyakan tentang persentase perempuan di kepemiluan di masa depan akan sama atau lebih meningkat.
Fitriani pun menjawab bahwa persentase sangat fluktuatif, bisa naik, bisa sama, atau malah berkurang. “Ada hal di luar ekspektasi kita, seperti pada persentase di Panwas Kecamatan dan Panwascam Kelurahan berbeda dengan PTPS” ungkap Fitriani. Harapan beliau agar kaum pengawas perempuan dapat berpatner dengan pengawas pria. Keberadaan perempuan dan pria mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu sebagai pengawas. Budaya yang dibangun bukan melawan pria tapi kesetaraan gender. Tidak hanya di Bawaslu tapi juga di lembaga manapun.Istianti menambahkan jika beliau memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan partisipasi agar semakin banyak PPK, PPS, dan KPPS perempuan.
Menurut beliau perempuan memang butuh sepenuh waktu untuk bekerja di kepemiluan, tidak ada batasan waktu, di saat negara membutuhkan maka perempuan harus siap. Fitriani menambahkan bahwa tujuan acara ini untuk menciptakan dukungan kerjasama antara perempuan dan pria dalam lembaga kepemiluan. Peserta kedua yang bertanya adalah Rosa Salsabila yang menanyakan bagaimana jumlah PTPS yang meninggal dunia saat pemilu 2019 jika terjadi kembali di pemilu 2024. Istianti menjawab bahwa bisa diantisipasi dengan penyelenggara pemilu nanti harus benar-benar sehat dan dalam hal ini KPU sudah berusaha berinovasi dari kertas suara yang akan disederhanakan untuk meringankan tugas KPPS. Perlu adanya kesiapan lahir batin untuk menjadi penyelenggara pemilu.
Peserta ketiga yaitu Galih bertanya tentang bagaimana kesiapan KPU dan Bawaslu dalam mempersiapkan pemilu 2024 karena melihat situasi dan kondisi kemungkinan pemilu daring, dan tentang kesiapan SDM pemilu. Istianti menjawab, tidak semua hal bisa diselesaikan dengan daring atau teknologi, teknologi bisa mempermudah tapi tidak bisa meninggalkan fisik, fisik penting untuk mencegah kesalahan yang pada hasil pemilu. Hal ini tentunya saling melengkapi satu sama lain. Fitriani mengungkapkan Bawaslu memiliki alumni SKPP yang bisa membantu Bawaslu di pemilu mendatang. “Kita berusaha men-support alumni SKPP untuk bisa ikut serta dalam setiap kegiatan Bawaslu Kota Jakarta Barat agar siap ditugaskan menjadi pengawas atau pemantau saat pemilu 2024 nantinya” jawab beliau.
Pen: AP
Editor: YM
