Lompat ke isi utama

Berita

Pemilih Muda Jakarta Barat Siap Jadi Garda Depan Pengawas Pemilu 2029

humas 17 November 2025

Suasana Roadshow yang diadakan di SMK Tri Arga 2

Jakarta Barat – Energi generasi muda memenuhi SMK Tri Arga 2 pada Rabu, 12 November 2025. Di sinilah Bawaslu Kota Jakarta Barat menggelar sosialisasi bertajuk “Peran Pemilih Muda dalam Mewujudkan Pemilu yang Bersih dan Berintegritas”. Acara yang dihadiri puluhan pelajar ini bukan sekadar ceramah biasa, melainkan sebuah ajang pembekalan untuk mencetak agen-agen perubahan baru dalam dunia pengawasan pemilu. Dengan semangat kolaborasi, acara dibuka dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bawaslu dan Sekolah Tri Arga 2, menandai komitmen bersama untuk mendorong partisipasi aktif pemuda.

Momen penandatanganan MoU antara Bawaslu Kota Jakarta Barat dan SMK Tri Arga 2 menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang dalam membangun budaya pengawasan. Kerja sama ini tidak hanya berhenti pada satu kegiatan, tetapi akan menjadi jembatan yang menghubungkan dunia pendidikan dengan praktik demokrasi langsung. Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, di mana sekolah menjadi laboratorium hidup untuk mencetak pemilih cerdas dan pengawas pemilu yang andal sejak dini.

"Lalu, apa sebenarnya pengawasan partisipatif itu?" tanya Obed Sakti Andre Dominika dari KPU Jakarta Barat, memantik diskusi. Dalam paparannya yang interaktif, ia menjelaskan bahwa pengawasan partisipatif adalah kekuatan warga biasa, seperti para pelajar ini, untuk menjadi mata dan telinga di lapangan. Mereka diajak untuk aktif memantau seluruh rangkaian pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga detik-detik penghitungan suara. Konsep ini lahir sebagai jawaban atas tantangan nyata, keterbatasan pengawas formal dan luasnya wilayah Indonesia.

Acara ini berhasil membongkar mitos bahwa pengawas pemilu haruslah orang-orang dengan latar belakang tertentu. Dengan mengusung semangat “Literasi Demokrasi di Genggaman”, para peserta diajak memanfaatkan kemahiran digital mereka. Melalui Komunitas Digital Pengawasan Partisipatif, laporan tentang politik uang, manipulasi daftar pemilih, atau pelanggaran kampanye bisa disampaikan dengan cepat dan mudah. Smartphone yang sehari-hari digunakan kini berubah menjadi alat strategis untuk menjaga kedaulatan suara rakyat.

Antusiasme terpancar jelas dari wajah para peserta. Mereka tidak hanya mendengar, tetapi juga diajak berpikir kritis tentang dampak jika pengawasan dilewatkan, diantaranya suara yang hilang, konflik, hingga biaya politik yang membengkak. Sosialisasi ini berhasil menyalakan api semangat untuk menjadi saksi digital yang cerdas dan berani. Pemahaman tentang Perbawaslu No. 2 Tahun 2023 tidak lagi sebagai regulasi kaku, melainkan sebagai panduan aksi nyata.

Sebagai penutup, acara ini bukanlah garis finis, melainkan start line bagi sebuah gerakan. Bawaslu Jakarta Barat percaya bahwa gairah dan integritas pemilih muda adalah modal terbesar untuk memastikan Pemilu 2029 berjalan jujur dan adil. Dengan setiap laporan yang mereka kirimkan, fondasi demokrasi Indonesia akan semakin kokoh, dibangun dari tangan-tangan muda yang peduli.

Penulis: Gabriella Yosma
Editor: Derinah