Luncurkan Buku Kinerja Pengawasan Pemilu Tahun 2019, Ujang "karya kita dapat dikenang walaupun kita sudah tiada"
|
Jumat (22/11) Bawaslu Jakarta Barat mengadakan RDK (Rapat Dalam Kantor) dengan Tema Penyusunan Buku Kinerja Pengawasan, yang dilaksanakan di Kantor Sekretariat Bawaslu Jakarta Barat dengan mengundang 2 Narasumber yang berkompeten dalam Penyusunan Buku, Narasumber tersebut yaitu Dr. Ujang Komarudin, M.Si Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia dan Achmad Fachrudin Jurnalis, Dosen dan mantan Anggota/Ketua Bawaslu DKI Jakarta. Kedua Narasumber tersebut sudah tidak asing lagi di khalayak masyarakat dengan buku-buku dan jurnalnya yang mereka terbitkan.
Dalam kegiatan tersebut Oding Djunaedi, SH selaku ketua Bawaslu Kota Jakarta Barat membuka kegiatan tersebut sekaligus memberikan pengantar sambutan tentang kegiatan, beliau menyampaikan “tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah membuat sebuah buku yang sudah menjadi bentuk laporan yang telah dibuat oleh Bawaslu Jakarta Barat, yang mana nanti buku tersebut bisa di jadikan sebagai referensi, studi bagi masyarakat yang sedang melakukan penelitian”. Kemudian beliau menambahkan, “selain itu kita tingkatkan soft skill para staf Bawaslu kota Jakarta Barat dalam membuat tulisan”.
Kang Ujang sapaan akrabnya dalam pemaparan materi beliau terlebih dahulu menceritakan pengalaman menariknya ketika jadi seorang penulis, bagaimana ia dihina oleh kerabatnya tentang tulisannya yang kemudian hinaan tersebut ia jadikan semangat untuk menulis dan pada akhirnya beliau sudah membuat banyak karya buku yang ia ciptakan yang diterbitkan oleh salah satu perusahaan dan dipasarkan di Gramedia salah satu toko buku besar di Indonesia.
Dari pengalaman yang ia ceritakan tersebut, kemudian beliau memberikan motivasi kepada para pimpinan dan staf Bawaslu Kota Jakarta Barat untuk menulis. Banyak kata-kata menarik yang membuat termotivasi, Beliau mengatakan “Berkaryalah sekecil apapun karya kita”, “dengan menulis sebuah karya kita dapat dikenang walaupun kita sudah tiada”, “kita menulis pasti akan berguna bagi sesama, karena sebaik-baiknya manusia ia yang berguna bagi sesama”, “Apa yang diucapkan akan berlalu dan apa yang ditulis akan abadi selamanya”, lalu beliau mengutip kata dari Pramudya Ananta Toer yang membuatnya terinspirasi untuk menulis “Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian”.
Setelah motivasi yang ia berikan Beliau tak lupa memberikan cara teknis pembuatan sebuah tulisan menurutnya “Tulisan yang disusun sesuai dengan kaidah-kaidah yang baku dan menggunakan metode ilmiah. Ciri khas sebuah tulisan yang disusun dengan metode ilmiah: Keobjektifan pandangan yang dikemukakan dan kedalaman cerita yang disajikan. Keobjektifan dan Kedalaman. Ditulis dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. Tulisan Menggunakan Metode Ilmiah: Tulisan didukung dengan menggunakan data hasil observasi; Terdapat Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian atau rumusan masalah Dapat direproduksi oleh Penulis Lain Dapat Diverifikasi”.
Pada materi ke 2 yang di sampaikan oleh Abah Fachrudin beliau menyampaikan dalam membuat sebuah tulisan ada beberapa yang harus diperhatikan agar tulisan tersebut dapat di pahami dan di mengerti oleh khalayak orang yaitu “Substansi laporan memuat deskripsi selengkap mungkin mengenai kinerja Bawaslu Jakarta Barat di bidang (1) pencegahan, (2) penindakan, (3) sumber daya manusia, dan (3) info penting lainnya yang penting diketahui publik. (4) Pedoman penulisan mengacu kepada Bawaslu RI. Jika tidak ada, mengacu kepada laporan Bawaslu Provinsi DKI. Jika tidak ada juga, merupakan kompilasi terbaik dari berbagai jenis laporan yang ada. (5) Metode penulisan deskriptif, dinamis, naratif, faktual, berbasis data emprik valid dan terverifikasi. Hal ini karena Bawaslu kota, bersentuhan langsung secara praktis dengan obyek pengawasan dan penanganan pelanggaran. (6) Teknis penulisan, seperti sistematika, judul, paragraf, penulisan huruf, penggunaan huruf kapital/kecil, tanda baca dan sebagainya mengacu kepada pedoman dari Bawaslu RI atau kaidah penulisan yang benar. (7) Desain cover dan isi buku dibuat sedemikian rupa menarik; diperkaya dengan tabel, grafik atau info grafis yang juga menarik.
Kemudian beliau menambahkan saran konkrit penyusunan sebuah buku yaitu : “ (1) Menetapkan Penanggungjawab/Ketua/Koordinator Tim Penulisan yang akan bertangggungjawab kegiatan ini dari awal hingga akhir. Di Bawaslu RI, Penanggungjawab adalah Sekjen. Seluruh komisioner sebagai pengarah. Tenaga ahli sebagai tim penulis. (2) Penanggungjawab/Koordinator menggelar dan memimpin rapat tim dengan agenda mencermati anggaran penyusunan buku kinerja, ketersediaan anggaran, revisi anggaran, dan sebagainya. (3) Melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (a) membuat jadwal hingga dead line penulisan, (b) menetapkan out line buku laporan, (c) membagi petugas penulisan (siapa menulis apa), (d) memperkirakan jumlah halaman isi laporan plus foto, (e) menghair lay outman dan desain cover, dan (f) menetapkan penyelaras/editor seluruh isi, narasi, editor bahasa. (4) Mempersiapkan skenario kontinjensi plan/manajemen resiko. Jika target penyusunan dan penerbitan buku laporan kinerja tidak tercapai sesuai jadwal yang direncanakan.
Penulis : FM
Editor : IP