JAGA AKURASI PDPB, BAWASLU JAKARTA BARAT LAKUKAN UJI PETIK DI KECAMATAN CENGKARENG
|
Jakarta – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Administrasi Jakarta Barat menemukan sejumlah data pemilih yang tidak akurat saat melaksanakan uji petik Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) di wilayah Kecamatan Cengkareng. Temuan di lapangan menunjukkan masih ada data pemilih yang telah meninggal dunia dan pindah domisili, namun belum diperbarui dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) online.
Kegiatan pengawasan ini dipimpin langsung oleh Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Diklat (SDMO dan Diklat) Bawaslu Kota Jakarta Barat, Fitriani, pada Kamis (31/10/2024). Didampingi oleh Staf Teknis Ginanjar Pangestu Aji dan Ahmad Muhajir, tim menyisir dua kelurahan yaitu Kelurahan Kapuk dan Kelurahan Duri Kosambi.
"Uji petik ini adalah bagian fundamental dari tugas pengawasan kami untuk menjaga kemutakhiran dan keakuratan data pemilih," ujar Fitriani di sela-sela kegiatan. "Data pemilih yang bersih, akurat, dan komprehensif adalah jantung dari penyelenggaraan pemilu yang berintegritas. Karena itu, kami perlu memverifikasi langsung data sampel di lapangan."
Kegiatan uji petik dilaksanakan menggunakan instrumen sampling data PDPB yang telah disiapkan sebelumnya. Tim melakukan pemeriksaan administratif secara komprehensif, termasuk verifikasi terhadap data pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS). Selama kegiatan berlangsung, masyarakat serta Ketua RT/RW yang ditemui menunjukkan sikap kooperatif dan memberikan keterangan relevan mengenai status kependudukan warga.
Dari hasil verifikasi faktual terhadap sejumlah data pemilih di Kecamatan Cengkareng, Bawaslu Kota Jakarta Barat menemukan beberapa ketidaksesuaian. Hasil uji petik tersebut, Bawaslu Jakarta Barat menyimpulkan bahwa dari 4 sampel pemilih yang meninggal, 3 di antaranya masih aktif dalam DPT. Sementara dari 5 sampel pemilih pindah masuk, 2 diantaranya belum diperbaharui datanya ke alamat domisili yang baru.
Atas temuan ini, Bawaslu Kota Jakarta Barat menekankan bahwa akurasi proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan masih perlu ditingkatkan.
"Temuan ini menjadi bukti pentingnya sinergi yang lebih optimal antara KPU, Dinas Dukcapil, aparat RT/RW, dan partisipasi aktif masyarakat. Kami akan segera menyampaikan hasil pengawasan ini beserta saran perbaikan secara resmi kepada KPU Kota Jakarta Barat agar segera ditindaklanjuti," tutup Fitriani.
Bawaslu akan terus melakukan pengawasan serupa secara berkala untuk memastikan hak pilih warga negara terlindungi dan daftar pemilih yang digunakan dalam pemilu mendatang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis: Ahmad Muhajir
Editor: Ginanjar Pangestu Aji