Terjadi Kenaikan Data Pemilih dalam Pleno Terbuka PDPB Triwulan III

Jakarta - Bawaslu Kota Jakarta Barat melakukan Pengawasan Rapat Pleno Terbuka Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) yang diselenggarakan oleh KPU Kota Jakarta Barat, pengawasan dihadiri oleh Anggota Bawaslu Kota Jakarta Barat yaitu Abdul Roup dan Anta Ovia Bancin dan di damping oleh 2 orang staf, yaitu Farryz Muchtar dan Fatra Yudha Pratama, Rapat Pleno di mulai pada puku 10.00 yang di pimpin langsung oleh Ketua KPU Jakarta Barat, turut juga hadir stakeholder pemerintah Walikota, TNI dan Polri.

Hasil Pemutahiran Data Pemilih Berkelanjutan yang di tetapkan dalam Rapat Pleno Terbuka oleh KPU Kota Jakarta Barat adalah 1.886.781 Pemilih. Data pemilih sebelumnya pada Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Berkelanjutan Triwulan II sebanyak 1.883.489 Pemilih. Terdapat kenaikan Data Pemilih sebanyak 3.292 Pemilih.

PERGERAKAN DATA PEMILIH BERKELANJUTAN TRIWULAN II DAN TRIWULAN III

Dalam Rapat Koordinasi Pleno terbuka tersebut KPU Kota Jakarta Barat menampilkan data hasil Coklit Terbatas (Coktas) yang telah dilaksanakan, Rekap hasil Coktas PDPB sebagai berikut:

KPU Kota Jakarta Barat melakukan Coktas sebanyak 47 data Pemilih kategori meninggal, pada saat Coktas ditemukan data Pemilih Meninggal ternyata Pemilih tersebut masih hidup, yaitu sebanyak 8 Pemilih dan juga Pemilih yang meninggal namun tidak diketahui keberadaannya sebanyak 13 Pemilih.

Bahwa Bawaslu Kota Jakarta Barat melalui Anta Ovia Bancin selaku Anggota menanyakan terkait temuan data pemilih yang meninggal saat dilakukan Coktas ternyata masih hidup, apa tindak lanjut KPU Jakarta Barat terkait adanya data Pemilih yang ternyata masih hidup. Kemudian KPU Kota Jakarta Barat melalui Subro Malisi selaku Anggota menanggapi, bahwa kami akan segera menindaklanjuti dan memproses, agar pemilih tersebut kembali menjadi Pemilih Aktif dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, ini juga penting koordinasi antara KPU Kota Jakarta Barat dengan beberapa instasi seperti Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan/atau BPJS Kesehatan karena nanti akan mempengaruhi hak-hak Pemilih dalam mendapat bantuan sosial dan kesehatan.

Anggota Bawaslu Kota Jakarta Barat Abdul Roup menambahkan pertanyaan dalam rapat kordinasi tersebut, apakah data Pemilih Berkelanjutan ini bersumber juga dari data C Undangan yang dikembalikan pada saat Pemilihan Pilkada Tahun 2024 kemarin, atau hanya bersumber dari data Pemilih Pemilu dan Pemilihan terahir, jika C Undangan yang dikembalikan juga bagian dari sumber data Pemilih Berkelanjutan terdapat perbedaan yang tidak sinkron dengan jumlah Data Pemilih berkelanjutan pada Pleno PDPB triwulan ke II kemarin, sehingga kami berpendapat (1.909.774 (DPT Pilkada) – 244.770 (C Undangan dikembalikan = 1.665.004 (jumlah PDPB seharusnya dan di tambah pergerakan data TMS setalah Pilkada selesai)

Atas pertanyaan tersebut Subro Malisi menangapi, bahwa untuk Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan ini data pemilih hanya bersumber dari data Pemilih pada Pemilu dan Pilkada terakhir serta dengan pergerakan data setelah selesai pemilu dan pemilihan, seperti data Pemilih yang tidak Lagi Memenuhi syarat sepert Pemilih Meninggal dan Pemilih beralih Status menjadi TNI/POLRI, kemudian itu menjadi sumber data pemutakhiran PDPB ini.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang mendata TPU di Jakarta Barat menginformasikan dalam Raoat Kordinasi tersebut, bahwa telah tercata dari bulan Januari sampai Bulan September terdapat 2.062 data yang meninggal dan di kubur di TPU Tegal Alur, dan 10 % dari data tersebut merupakan warga Kota Jakarta Barat. Kemudian KPU Kota Jakarta Barat menanggapi, setelah kegiatan ini selesai Kami akan mengadapakan rapat kordinasi Kembali dengan instansi-insatasi lain terkait data Pemilih yang ada di Kota Jakarta Barat, guna data Pemilih Berkelanjutan ini bisa optimal dan mutakhir.

Rekapitulasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan III 

Kota Jakarta Barat